Total Tayangan Halaman

Kamis, 15 Desember 2011

1. Dasar Pemikiran perkembangan sistem pendidikan pada masa klasik

Pada bagian pendahuluan, Stanton, (Stanton, Charles Michael, Haiger Learning in Islam, The Classical Period, A.D., 700-1.300, Rowman & Littlefield Publisher, Inc., 1990.) Walaupun kajian buku ini mempfokoskan kajian terhadap sistem pendidikan Islam yang berkembang pada abad 700 - 1.300 Masehi, namun kajian yang terdapat dalam buku ini setidaknya dapat memberikan dasar bagi kajian terhadap perbandingan sistem pendidikan.. Stanton mengemukakan bahwa para sejarahwan Eropa dan Amerika tentang pendidikan tinggi pada umumnya menyimpulkan bahwa akademik dan universitas berasal dari Paris dan Bologna abad pertengahan. Beberapa penulis menyebut lembaga-lembaga pendidikan tinggi yang kebih awal seperti museum-museum Yunani, sekolah-sekolah Islam Charlemagne di Aachen. Beberpa kalimat mungkin menyebutkan pengaruh ilmuwan-ilmuwan dan sekolah-sekolah Islam atas perguruan tinggi di Barat. Pendapat yang paling umum berlaku menyebutkan bahwa Islam berperan sebagi jembatan penghubung antara Yunani Kono dengan Barat abad pertengahan dengan hanya melakukan sedikit penambahan pada pengetahuan yang diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Latin, lalu menyebar ke seluruh Eropa.
Berdasarkan pemikiran itulah Stanton menganggap penting kajian terhadapat keberadaan pendidikan tinggi Islam pada masa klasik, guna mencari informasi yang benar tentang pengaruh dan peran pendidikan Islam bagi Eropa dan Barat sekaligus untuk menggambarkan karakteristik sistem pendidikan Islam di negara­negara Islam sekarang. Ada dua tujuan: pertama, meningkatkan kesadaran para pendidik profesional dan para ilmuwan tentang warisan intelektual dan institusional yang ditinggalkan oleh ilmuan­ilmuan dan patron-patron Islam klasik, antara abad ke-8 sampai ke-13 Masehi; kedua, untuk meneliti teka-teki tentang kenapa universitas seperti kita pahami sekarang tidak tumbuh di lahan intelektual Islam masa klasik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar