[1] Dosen STAI Haji Agus Salim Cikarang Bekasi dan Perencana Muda pada Kantor Departemen Agama Kabupaten Bekasi
[5] Perubahan nama kota Yastrib mejadi Madinah al-Munawarroh sejak hijrah Nabi ke Madinah (dari Mekkah) secara langsung merupakan "proklamasi" Nabi SAW dan para shahabat, bahwa Nabi akan bertekad membangun suatu masyarakat berperadaban yang berbeda dengan masyarakat sebelumnya. Konsep masyarakat "jahiliyah" yang disebut Nabi terhadap peradaban sebelumnya, menjadi masyarakat berperadaban (madinah) yang disinari cahaya Islam (Munawarroh). Analogi ini mungkin dapat dilihat pula dalam kisah Fatahillah ketika mengganti nama Sunda Kelapa menjadi "Jayakarta". Lihat : Nurcholish Madjid, cita Politik Islam Reformasi, (Jakarta: Paramadina, 1990), h. 164 dan 168
[15] Muhammad Noor Syam, Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Kependidikan Pancasila, (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), Cet. 4, h.
[20] H. Bustami A. Gani dan Jhohar Bahry, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), h. 15
[21] Jusuf A. Faisal, "Pokok-pokok Pikiran tentang Ilmu Pendidikan", Makalah Seminar, h. 9, sebagaimana dikutip dalam Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam I, (Jakarta: Logos, 1997), h. 5
[22] Lihat dalam Mu'jam Mufradat li Alfadz al-Qur'an, karya Ar-Raghib Al-Asfahany, (Beirut: Dar Al-Fikr, t.th), h. 198 dan 356
[23] Zuharini, dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Malang: Pen. Usaha Nasional, 1983), Cet. 8, h. 30
[26] Osman Bakar, Hirarki Ilmu dalam Rangka Membangun Kerangka Fikir Islamisasi Ilmu, (Bandung: Mizan, 1997), h. 67. Lihat artikel Al-Farabi yang berjudul "Siyasat al-Madaniyah" dan "Tahshil al-Sa'adah", dalam Al-Farabi, Rasa'il al-Farabi, (Kairo: Mathba'ah al-Majlis Dairah al-Ma'arif, 1365 H).
[30] Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: PT. Sinar Harapan, 1998), h. 233-235
Tidak ada komentar:
Posting Komentar