Total Tayangan Halaman

Rabu, 19 Oktober 2011

Perbedaan antara Bimbingan, Konseling, Konsultasi, Psikoterapi

Persamaan dan Perbedaan Konseling dan Psikoterapi
PesamaanKonseling dan Psikoterapi
Terdapat banyak persamaan antara konseling dan psikoterapi sehingga:
  1. konseling dan psikoterapi tidak dapat dibedakan secara jelas,
  2. konselor sering mempraktekkan apa yang oleh psikoterapis dipandang sebagai psikoterapi,
  3. Psikoterapis sering mempraktekkan apa yang oleh konselor dipandang sebagai konseling.
Perbedaan Konseling dan Psikoterapi, meskipun demikian, kedua bidang ini tetap berbeda. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara konseling dan psikoterapi.
  1. Konseling pada umumnya menangani orang normal, sedangkan psikoterapi terutama menangani orang yang mengalami ganguan psikologis.
  2. Konseling lebih edukatif, suportif, berorientasi sadar dan berjangka pendek, sedangkan psikoterapi lebih rekonstruktif, konfrontatif, berorientasi tak sadar, dan berjangka panjang.
  3. Konseling lebih terstruktur dan terarah pada tujuan yang terbatas dan konkret, sedangkan psikoterapi sengaja dibuat lebih ambigu dan memiliki tujuan yang berubah-ubah dan berkembang terus.
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang dalam usaha memecahkan kesukaran-kesukaran yang dialaminya.
Konseling adalah proses interaksi yang terjadi antara konselor dan konseli dalam situasi pribadi dan professional dengan tujuan memudahkan terjadinya perubahan perilaku menuju terpenuhinya kebutuhan.
Psikoterapi biasanya mempunyai arti yang lebih dalam menyangkut kepribadian individu, dan lebih dipusatkan pada perbaikan tingkah laku individu yang menyangkut problem tingkah laku yang lebih serius.

Aspek perbandingan Psikolog Pendidikan Guru BK/BP

1.      Jika dilihat dari segi/Aspek Jenjang Pendidikan (Perbedaannya):
a.       Maka Sarjana psikologi (Psikolog Pendidikan) yang telah menjalani pendidikan profesi (berhak membuka praktek).
b.      Sedangkan  Guru BK/BP Minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP)

2.      Jika dilihat dari segi/Aspek Ruang lingkup gerakan (Persamaannya):
Maka Sarjana psikologi (Psikolog Pendidikan) dengan Guru BK/BP yaitu sama-sama bergerak dalam ruang lingkup Pendidikan

3.      Jika dilihat dari segi/Aspek Tugas (Perbedaannya):
c.       Maka Sarjana psikologi (Psikolog Pendidikan) bertugas membantu sekolah secara keseluruhan, sehingga menjadi lebih efektif dalam mendukung kebutuhan khusus dari murid dalam pendidikan, mengembangkan prosedur perilaku yang efektif, dan mengembangkan kebijakan lebih efektif dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas sekolah.
d.      Sedangkan  Guru BK/BP bertugas menempati bidang pembimbingan siswa dalam keseluruhan proses dan kegiatan pendidikan, yaitu pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah

4.      Jika dilihat dari segi/Aspek Tugas Kapangan Pekerjaan (Perbedaannya):
e.       Maka Sarjana psikologi (Psikolog Pendidikan) berperan sebagai Manajer Training and Development, Psikolog Sekolah, dan Konsultan Pendidikan
f.       Sedangkan  Guru BK/BP berperan terutama dalam konseling di bidang pendidikan, tetapi juga merambah bidang industri dan organisasi, penanganan korban bencana, dan konseling secara umum di masyarakat

5. Jika dilihat dari segi/Aspek Efek terhadap anak didik (Perbedaannya):
g.      Maka Sarjana psikologi (Psikolog Pendidikan) berperan meningkatkan atau mengembangkan kehidupan anak secara positif
h.      Sedangkan  Guru BK/BP berperan mengembangkan hal-hal yang terdapat dalam diri anak didik secara optimal agar dapat mengoptimalkan potensinya bagi dirinya sendiri, lingkungan, dan masyarakat umum

TABEL TENTANG PERBEDAAN BIMBINGAN, KONSELING DAN PSIKOTERAPI
No Keterangan Bimbingan Konseling Psikoterapi
1 Masalah ringan sedang Berat
2 Jenis Problem keseharian Problem emosional Gangguan kepribadian
3 Konseli Normal (judeg) Normal/labil Disintegrasi kepribadian
4 Pembimbing Guru/wali kelas Konselor Psikolog/psikiater
5 Tempat bimb Sekolah/madrasah Ruang konsultasi Klinik bimbingan atau rumah sakit
6 Waktu Bisa singkat Tidak lama Bisa lama

Minggu, 16 Oktober 2011

WALL PAPPER HP


Mau Wall papper …
tinggal klik aje nama-nama tersebut nanti langsung download dech…
Ok selamat pade ngejalanin idup…

Latar belakang perlunya BK dari segi pendidikan

1.   Dilihat dari hakikat pendidikan sebagai suatu usaha sadar dalam mengembangkan kepribadian. Hal ini mengandung implikasi bahwa proses pendidikan menuntut adanya pendekatan yang lebih luas dari pada sekedar pengajaran. Pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan pribadi melalui layanan bimbingan dan konseling

2.     Pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis dan karenanya selalu terjadi perubahan perubahan dan penyesuaian dalam komponen-komponennya. Menghadapi perkembangan ini para siswa sebagai subjek didik memerlukan bantuan dalam penyesuaian diri melalui layanan bimbingan

3.    Pada hakikatnya guru mempunyai peranan yang tidak hanya sebagai pengajar,tetapi lebih luas dari itu, yaitu sebagai pendidik. Sebagai pendidik, maka guru seyogyanya dapat menggunakan pendekatan pribadi dalam mendidik para siswanya. Pendekatan pribadi ini diwujudkan melalui layanan bimbingan.

Alasan (Latar Belakang/Aspek) adanya BK di Sekolah


Perlunya layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlepas kaitannya dengan beberapa aspek yang menjadi latar belakangnya, yaitu aspek sosial-kultural, pedagogis, dan psikologis. Latar belakang sosial-kultural berhubungan dengan masalah perkembangan sosial yang juga erat kaitannya dengan perkembangan kebudayaan khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan tersebut mempengaruhi sekolah sebagai lembaga pendidikan dan juga mempengaruhi siswa sebagai individu.
Latar belakang pedagogis berhubungan dengan masalah hakikat pendidikan sebagai usaha mengembangkan kepribadian, dinamika dan perkembangan kepribadian, dan hakikat peranan guru sebagai pendidik. Hal itu berkaitan erat dengan perlunya layanan pribadi para siswa dalam upaya mencapai perkembangan optimal.
1.       Aspek lingkungan, khususnya lingkungan Sosial kultural.
Sosial kultural yang secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi individu siswa sebagai subjek didik, dan sekolah sebagai lembaga pendidikan. Sebagai akibat dari lingkungan pengaruh sosial-kultural ini, maka individu memerlukan adanya bantuan dalam perkembangannya, dan sekolahpun memerlukan pendekatan khusus. Bantuan dan pendekatan yang diperlukan adalah layanan bimbingan dan konseling.

2.       Aspek lembaga  pendidikan
Pendidikan mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan kepribadian subjek didik. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dilaksanakan secara tuntas baik dalam proses kegiatannya maupun tindak dan para pelaksana nya yaitu guru sebagai pendidik. Untuk menuntaskan pendidikan, diperlu kan adanya layanan bimbingan dan konseling.

3.       Aspek subjek didik
sebagai pribadi yang unik, dinamik dan berkembang, memerlukan pendekatan dan bantuan yang khusus melalui layanan bimbingan dan konseling.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aspek lingkungan (sosial  kultural) pendidikan, dan siswa (psikologis) merupakan latar belakang perlunya layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

Latar belakang psikologis, berhubungan dengan hakikat siswa sebagai pribadi yang unik, dinamik dan berkembang, dalam upaya mencapai perwujudan diri. Secara psikologis setiap siswa memerlukan adanya layanan yang bertitik tolak dari kondisi keunikan masing-masing.
Ketiga hal di atas, menuntut adanya layanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu unsur dalam keseluruhan pendidikan di sekolah.