Total Tayangan Halaman

Selasa, 20 Desember 2011

Aspek metode berpikir Ilmiah pendukung


Selain prosedur berpikir ilmiah terdapat hal-hal lain yang juga berperan penting dalam mendukung metode berpikir ilmiah. Archi J. Bahm menyatakan bahwa aspek-aspek itu adalah :

1. Masalah. Masalah akan menentukan ada atau tidak adanya ilmu, tidak ada masalah maka tidak ada ilmu, dan masalah juga sebagai langkah pertama dalam satu penelitian ilmiah. sesuatu dianggap masalah jika terjadi pertentangan antara harapan akan sesuatu yang seharusnya (das solen) dengan kenyataan (das sain).

2. Sikap ilmiah, sikap ilmiah memiliki enam karakteristik, yaitu

a. Rasa ingin tahu (Scientific curiosity). Rasa ingin tahu ditujukan untuk memahami keberadaan, hakekat, fungsi hal tertentu dan hubungannya dengan hal-hal lain, ada rasa ingin tahu yang menjadi pemicu munculnya pertanyaan serta dilakukannya penyelidikan, pemeriksaan,
penjelajahan, percobaan dalam rangka mencapai pemahaman.

b. Spekulatif. Merupakan sikap ilmiah yang diperlukan untuk mengajukan hipotesis-hipotesis (bersifat deduktif) untuk mencari solusi permasalahan

c. Objekiif. Dimaknai dengan sikap yang selalu sedia untuk mengakui subjektivitas (bersifat relative) terhadap apa yang dianggap benar

d. Keterbukaan. Adalah kesediaan untuk mempertimbangkan semua masukan yang relevan mengenai permasalahan yang dikerjakan

e. Kesediaan untuk menunda penilaian. Tidak memaksakan diri untuk memperoleh jawaban jika penyelidikan belum memperoleh bukti yang diperlukan

f. Tentatif. Artinya tidak bersikap dogmatis terhadap hipotesis maupun simpulan, tetap menyadari bahwa tingkat kepastian pembuktian selalu kurang dari seratus persen dan selalu memungkinkan untuk meninjau kembali terhadap apa yang diyakini benar

3. Aktivitas ilmiah

Ketika para ilmuwan melakukan riset atau penelitian ilmiah, itulah yang dimaksud dengan aktivitas ilmiah. Walter R. Borg dan Meredith D. Gall, menyebutkan tujuh langkah yang ditempuh seorang peneliti dalam melakukan penelitiannya. Tujuh langkah tersebut adalah:

a. Recognition of the problem (menyusun sesuatu yang disebut sebagai masalah
b. Development of problem in clear, specific terms (melakukan permusan masalah, atau mendefinisikan masalah kedalam bentuk operasional
c. Development of hyphoteses (menyusun hipotesis/dugaan sementara)
d. Development of techniques and measuring instrument that will provide objective date pertinent to the hyphoteses (menetapkan teknik dan menyusun instrument penelitian)
e. Collection of date (mengumpulkan data yang diperlukan)
f. Analysis of date (melakukan analisis terhadap data yang terkumpul)
g. Drawing conclusions retative fo the hypotheses base upon the date (menggambarkan kesimpulan yang berhasil dipecahkan dari masalah yang
diangkat dengan metode yang digunakan).


Penelitian merupakan pencerminan secara kongkret kegiatan ilmu dalam memproses pengetahuannya. Struktur berpikir yang melatar belakangi langkah-langkah dalam penelitian ilmiah adalah metode keilmuan. Dengan demikian maka penguasaan metode ilmiah merupakan persyaratan untuk dapat memahami jalan pikiran yang terdapat dalam langkah-langkah penelitian.

Penelitian merupakan activitas penyelesaian sesuatu yang dianggap sebagai masalah yang bertujuan untuk menemukan jawaban dari persoalan yang signifikan melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah. penelitian terhadap ilmu tidaklah ditentukan oleh keahlian teorinya sepanjang zaman melainkan terletak dalam kemampuan memberikan jawaban terhadap permasalahan manusia dalam tahap peradaban terentu. Merupakan fakta yang tak dapat dipungkiri bahwa pada kurun masa kini kita mempergunakan berbagai kemudahan dan fasilitas yang dikembangkan oleh ilmu dan tekonologi, umpamanya sarana komunikasi, transportasi, kemudahan tersebut dikembangkan berdasarkan pengetahuan ilmiah yang kebenarannya diakui pada masa kini. Dan dikemudian hari mungkin saja harus diciptakan sarana komunikasi dan transportasi lain yang memerlukan teori Sain pula untuk mengembangkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar