free download
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I , Pendahuluan
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Masalah
BAB II , Pembahasan
A.
Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Psiko-Fisik
B.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan Psiko-Fisik
C.
Hukum dan tugas perkembangan
D.
Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan
Psiko-Fisik dalam masing-masing periode
E.
Beberapa problem perkembangan dalam proses
pembelajaran siswa
F.
Solusi bagi problem perkembangan dalam
proses perkembangan sisiwa
BAB III , PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sebagaimana telah disinggung pertumbuhan dan
perkembangan Psiko-Fisik, banyak sekali hal-hal yang seharusnya dibicarakan
yang amat penting bagi kita dalam tahap awal pertumbuhan dan perkembangan
Psiko-Fisik itu sendiri. Sesungguhnya terdapat berbagai persoalan yang semuanya
bias dianggap penting yaitu: pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Psiko-Fisik, hukum dan tugas-tugas perkembangan, karekteristik pertumbuhan dan
perkembangan Psiko-Fisik dalam masing-masing priode, beberapa problem
perkembangan dalam proses pembelajaran siswa, solusi bagi problem perkembangan
dalam proses pembelajaran siswa.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian pertumbuhan dan perkembangan psiko-fisik?
2. Apa
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
Psiko-Fisik?
3. Apa
hukum dan tugas-tugas perkembangan?
4. Bagaimana
pertumbuhan dan perkembangan Psiko-Fisik dalam masing-masing periode?
5. Jelaskan
beberapa problem perkembangan dalam proses pembelajaran siswa?
6. Apa
solusi bagi problem perkembangan dalam proses pembelajaran siswa?
C. Tujuan
Masalah
1. Untuk
menjelaskan apa pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan Psiko-Fisik
2. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
Psiko-Fisik
3. Untuk
mengetahui hukum dan tugas-tugas perkembangan
4. Untuk
mengetahui karakteristik pertumbuhan dan perkembangan Psiko-Fisik dalam
masing-masing periode.
5. Untuk
mengetahui beberapa problem perkembangan dalam proses pembelajaran siswa.
6. Untuk
mengetahui solusi bagi problem perkembangan dalam proses pembelajaran siswa.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pertumbuhan Dan Perkembangan Psiko-Fisik
1. Pengertian
Pertumbuhan
Tumbuh adalah berbeda dengan perkambangan.
Pribadi yang bertumbuh mengandung arti yang berbeda dengan pribadi yang
berkambang. Oleh karena itu dibedakan antara pertumbuhan dan perkembangan.
Dalam pribadi manusia baik jasmaniah maupun rohaniah, terdapat dua bagian yang
berbada sebagai kondisi yang menjadikan pribadi manusia berubah menuju kearah
kesempurnaan. Adapun dua bagian kondisional pribadi manusia itu meliputi:
a. Bagian
pribadi material yang kuantitatif
b. Bagian
pribadi fungsional yang kualitatif,
Kenyataan itulah yang melahirkan perbadaan konsep antara pertumbuhan dan
perkembangan.
Pertumbuhan dapat diartikan
sebagai perubahan kuantitatif pada material sesuatu sebagai akibat dari adanya
pengaruh lingkungan dari tidak ada menjadi ada, dari sedikit menjadi banyak,
dan sebaginya. Ini tidak berarti, bahwa pertumbuhan itu hanya berlaku pada
hal-hal yang bersifat kuantitatif, karena tidak selamnya material itu
kuantitatif.
Dari uraian di atas dapatlah kita merumuskan
arti perumbuhan pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan.
2. Pengertian
Perkembangan Psiko-fisik
Perkembangan ialah proses perubahan
kualitatif yang mengacu pada mata fungsi organ-organ jasmaniah, bukan
organ-organ jasmaniahnya itu sendiri. Penekanan arti perkembangan itu terletak
pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik,
perkembangan akan berlanjut terus hingga manusia mengakhiri hayatnya. Sementara
itu pertumbuhan hanya terjadi sampai manusia mencapai kematangan fisik. Yang
artinya, orang tak akan bertambah tinggi atau besar jika batas pertumbuhan
tubuhnya telah mencapai tingkat kematangan.
Selanjutnya, pembahasan mengenai perkembangan
ronah-ronah psiko-fisik pada bagian ini akan penyusun fokuskan pada
proses-proses perkembangan yang dipandang memiliki keterkaitan langsung dengan
kegiatan belajar siswa. Proses perkambangan tersebut meliputi:
a. Perkembangan
motor (motor development), yakni proses perkembangan yang progresif dan
berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak (motor skills).
b. Perkembangan
kognitif (cognitive development), yakni
perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan atau
kecerdasan otak anak.
c. Perkembangan
sosial dan moral (social and moral development), yakni proses perkambangan
mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak dalam
berkomunikasi dengan obyek atau orang lain, baik sebagai individu maupun sebagi
kelompok.
B. Faktor
Yang Mempengaruhi Perkembangan
Dalam mempelajari perkembangan manusia
diperlukan adanya perhatian khusus mengenai proses pematangan (khususnya
pematangan fungsi kognitif), proses belajar dan pembawaan atau bakat. Karena
ketiga hal berkaitan erat dan saling berpengaruh dalam perkembangan kehidupan
manusia tak terkeculai para siswa sebagai peserta didik kita. Dikarenakan
apabila fungsi kognitif, bakat dan proses belajar seseorang dalam keadaan
positif, hamper dapat dipastikan siswa tersebut akan mengalami proses
perkembangan kehidupan secara mulus. Akan tetapi, asumsi yang menjanjikan ini
belum tentu terwujud, karena banyak faktor yang berpengaruh terhadap proses
perkembangan siswa dalam menuju cita-cita bahagianya.
C. Hukum
dan Tugas-Tugas Perkembangan
1.
Hukum Perkembangan
Pengertian "hukum", dalam ilmu jiwa
perkembangan, tidaklah sama dengan yang biasa dikelanal dalam dunia
perundang-undangan peradilan. Adapun yang dimaksud hukum perkembangan adalah
kaidah fundamental tentang realitas kehidupan anak-anak (manusia) yang telah
disepakati kebenarannya berdasarkan hasil pemikiran dan penelitian yang
seksama. Adapun macam-macam hukum perkembangan sebagai berikut:
a. Hukum
kodrat Ilahi
Tak dapat diingkari, bahwa perkembangan itu
berpangkal pada kehidupan. Karena hiduplah, anak manusia bias berkembang.
Sementara kehidupan itu penuh dengan ketentuan atau kodrat dari Alah.
b. Hukum
mempertahankan diri
Setelah manusia ditakdirkan hidup, lalu ia
secara naluriah berusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk bias hidup
secara singkat bisa dijelaskan bahwa usaha mempertahankan diri, intinya untuk
memperoleh keselamatan. Sedang kselamatan, seperti halnya kehidupan, adalah
modal pokok bagi pelaksanaannya proses perkembangan. Sekali lagi usaha
mempertahankan diri merupakan sifat naluriah manusia. Tujuan pokoknya, agar ia
selamat dan hidupnya berkelanjutan.
c. Hukum
pengembangan diri
Ketika seorang anak berhasil mempertahankan
diri, bersamaan itu muncul pula hasrat insaniahnya untuk mengembangkan segala
potensi yang dibawah sejak lahir.
d. Hukum
masa peka
Masa peka yang dimaksud ialah: suatu masa
dimana sesuatu "fungsi"
demikian baik perkembangannya, karena itu harus dilayani dan diberi
kesempatan sebaik-baiknya.
e. Hukum
tempo perkembangan
Berlangsungnya perkembangan pada anak yang
satu, belum tentu sama dengan anak yang lain. Ada anak yang dalam perkembangannya kelihatan
serba cepat, dan ada pula yang berlangsung amat lambat.
f. Hukum
irama perkembangan
Hukum ini menyatakan bahwa, bahwa
berlangsungnya perkembangan itu tidak selalu "ajeg" , konsisten dan
merata pada setiap waktu. Kadang-kadang suatu proses perkembangan berjalan
lancar, tapi ada pula dari keadaan biasa kemudian melonjak cepat, untuk
akhirnya kembali biasa lagi atau turun.
g. Hukum
sifat perkembangan
Menurut stone, perkembangan pribadi manusia
itu jika diamati dengan sungguh-sungguh akan tampak adanya sifat-sifat sebagai
berikut:
1) Stabil
2) Sensitive
3) Aktif
4) Teratur
5) kontinyu
h. Hukum
kesatuan organis
Dalam garis besarnya. Dalam diri manusia
terdapat dua jenis organ yaitu fisik dan psikis, raga dan jiwa, atau jasmani
dan rohani.
2.
Tugas Perkembangan
Secara sederhana, tugas oerkembangan adalah
sesuatu yang diharapkan dapat dicapai seseorang dalam tehap-tahap perjalanan
hidupnya.
Adapun pendapat R.J.Havighurst, tugas-tugas
perkembangan itu jika diperinci sepanjang hidup seseorang, maka akan diperoleh
rumusan sebagai berikut:
a.
Tugas perkembangan pada masa bayi dan
kanak-kanak awal
1.
Balajar berjalan
2.
Balajar makan-makanan padat
3.
Balajar mengendalikan buang air kecil dan besar
4.
Balajar membeda-bedakan jenis kelamin dan
menghargainya.
b.
Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir
1.
Balajar tentang keterampilan psikis yang
diperlukan dalam permainan yang ringan-ringan atau mudah.
2. Membentuk
sikap-sikap sehat terhadap dirinya, demi kepentingan organismenya yang sedang
tumbuh.
3. Balajar
bergaul dan bermain bersama dengan teman-teman seusia.
4. Balajar
menyesuaikan diri dengan keadaan dirinya, sebagai pria atau wanita.
c. Tugas
perkembangan dalam masa remaja
1. Menerima
keadaan psikisnya, dan menerima peranannya sebagai pria atau wanita.
2. Menjalin
hubungan-hubungan baru dengan teman-teman sebaya, baik sesame jenis maupun lain
jenis kelamin.
3. Memperoleh
kebebasan secara emosional dari orang tuanya, juga dari orang-orang dewasa
lainnya.
4. memperoleh
kepastian dalam hal kebebasan pengaturan ekonomis, sekurangnya untuk dirinya
sendiri.
d. Tugas
perkembangan pada masa dewasa awal
1. memilih
teman bergaul, baik sebagai calon suami maupun sebagai calon isteri.
2. belajar
hidup bersama dengan suami dan isteri.
3. mulai
hidup dalam sebuah keluarga yang dibinanya.
4. belajar
mengasuh anak-anak.
e. Tugas
perkembangan pada masa setengah baya
1. memperoleh
tanggung jawab sebagai orang dewasa yang berwarganegara dan hidup
bermasyarakat.
2. menetapkan
dan memelihara suatu standar kehidupan ekonomi bagi keluarganya.
3. membantu
anak-anak remajanya untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab.
4. mengembangakan
kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang, sesuai dengan keahlian dan
keinginannya.
f.
Tugas perkembangan pada masa tua
1. menyesuaikan
diri dengan keadaan semakin berkurangnya kekuatan psikis dalam kesehatan.
2. menyesuaikan
diri dalam masa pensiun dan pendapatan yang semakin berkurang.
3. menyesuaikan
diri dalam keadaan meninggalnya suami isteri.
4. menjalin
hubungan yang rapat dengan teman-teman atau kelompok seusia.
D. Karakteristik
Pertumbuhan dan Perkembangan Psiko-Fisik Dalam Masing-Masing Periode
1.
Periodesasi yang berdasarkan biologis
Yang dimaksud dengan periodesasi berdasarkan
biologis adalah para ahli kejiwaan mendasarkan pembahasannya pada kondisi atau
proses pertumbuhan biologis anak. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
a. Pendapat
Kreatschmer
Ia membagi perkembangan anak menjadi 4 (empat) fase:
1) Fullug
speriode I, umur 0,0-3,0 tahun
2) Streckung
seperiode I, umur 3,0-7,0 tahun
3) Fullug
speriode II, unur 7,0-13,0 tahun
4) Streckung
seperiode II, umur 13,0 tahun keatas
b. Pendapat
Aristoteles
Ia merumuskan perkembangan anak dengan tiga
fase Perkembangan yakni:
1) Fase
I, umur 0,0-7,0
2) Fase
II, umur 7,0-14,0
3) Fase
III, umur 14,0-21,0
c. Sigmund
Freud
Psikologi ini membagi perkembangan anak
menjadi 6 (enam) fase yaitu:
1) Fase
oral, umur 0,0-7,0 tahun
2) Fase
anal, umur 1,0-3,0 tahun
3) Fase
falis, umur 3,0-5,0 tahun
4) Fase
latent, umur 5,0-12/13,0 tahun
5) Fase
pubertas, umur 12/13,0-20,0 tahun
6) Fase
genital, umur20 tahun-ke atas
2.
Periodesasi berdasarkan Didaktis
Yang dimaksud dari tinjauan ini adalah dari
segi keperluan atau materi apa kiranya yang tepat diberikan kepada anak didik
pada masa tertentu, para ahli yang termasuk dalam kelumpok ini adalah:
a) Johan
Amos Comenius
b) Jean
Jacques Rousen
c) Charles
E. Skinner
3.
Periodesasi berdasarkan Psikologis
Pada bagian ini, para ahli membahas Segala
perkembangan jiwa anak, beriorentasi dari sudut pandang psikologis, mereka
tidak lagi mendasarkan pada sudut biologis atau dedaktis lagi. Sehingga
mengembalikan permasalahan kejiwaan dalamlam kedudukannya yang murni. Tokoh
utama pembahasan ini adalah psikolog dari Jerman Oswald Kroh, yang nantinya
diikuti oleh para ahli lainnya baik dari Jerman itu sendiri maupun dari
Negara-negara lain.
E. Beberapa
Problem Perkembangan Dalam Proses Pembelajaran Siswa
Dalam pelaksanaan pembelajaran tidaklah
selalu berjalan mulus sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang hendak dicapai,
banyak kritik-kritik tajam yang menghambat tercapainya perencanaan dan tujuan
yang telah kita tetapkan, diantaranya mahasiswanya sendiri sebagai masukan
masih mentah, hambatan juga ada pada tenaga pengajar dan sistemnya, sarana dan
administrasi pendidikannya.
1. Masalah
di perguruan Tinggi
Penetapan SKS di perguruan tinggi menghadapi
beberapa masalah antara lain kurangnya pengertian mengenai pengalihan
kurikulum, kekeliruan dalam penjabaran kurikulum, belum adanya konsep
sentralisasi, langkanya penasehat akademik, dan pelitnya dosen memberi nilai.
Sebagai pengelola fakultas dan jurusan
beranggapan SKS adalah suatu sistem yang wujudnya hanya berupa wadah baru
dimana semua lama Kuliah sistem lama dimasukkan. Pengertian yang keliru seperti
ini tentu saja menimbulkan masalah, karena sistem lama yang lima tahun tidak mungkin dituangkan dalam
suatu wadah yang hanya empat tahun dan hanya memiliki maksimal 160 kredit.
2. Masalah
sentralisasi
Masalah sentralisasi juga merupakan hambatan
yang mungkin tak tersadari. Dalam pelaksanaan di lapangan SKS yang masih agak
asing dapat menimbulkan berbagai masalah, yang paling mencolok diantaranya
adalah penasehat akademik. Dalam SKS mahasiswa harus mengisi KRS pada waktu
pendaftaran. Pengisian KRS dibimbing oleh seorang penasehat akademik yang
bertugas pula untuk memberi penerangan mengenai Segala peraturan akademik yang
ada, disamping tugas memonitor perkembangan yang dibimbingnya.
3. Masalah
berbagai segi
a. Dari
segi mahasiswa
Sebagian besar mahasiswa yang duduk dibangku
perguryan tinggi rata-rata berusia antara 18-23 tahun, dan kebanyakan mereka
berasal dari golongan masyarakat yang ekonominya pas-pasan, kemudian ditambah
lagi dengan proses penyelenggaraan pendidikan di SMA mereka yang kurang
menunjang atau kurang berhubungan dengan studinya diperguruan tinggi, latar
belakang mahasiswa yang demikian jelas merupakan salah satu hambatan dalam
pelaksanaan SKS. Terutama: acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan
studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh tenaga kerja.
b. Dari
segi pengajar
Ditinjau daru sudut kualitas dan kuantitas,
staf pengajar yang ada di PTN dan PTS
yang ada sekarang ini, nampaknya masih kurang memadai. Apalagi dilihat dari
tingkat keaktifan pengajar dalam memberikan kuliah yang keganyakan masih
dibawah standar yang ideal dalam pelaksanaan SKS, yakni keaktifan pengajar
dalam memberikan kuliah satu semester missal: masih dibawah 10 kali perminggu.
c. Dari
segi sarana dan administrasi pendidikan
Kekurangan cara untuk pembiayaan pengadaan sarana dan administrasi
memang merupakan keluhan tradisional yang sering kita dengar dibeberapa PTS
maupun PTN, sehingga tak mengherankan jika sarana fisik, seperti perpustakaan,
laboratorium, kekurangan ruang kuliah, maupun fasilitas lain. Merupakan salah
satu hambatan dari kelancaran dan keberhasilan dari pelaksana SKS.
F. Solusi
Bagi Problem Perkembangan Dalam Proses Pembelajaran Siswa
1.
Menyediakan bimbingan dan penyuluhan bagi
mahasiswa
Seperti kita ketahui diatas, usia mahasiswa
rata-rata masih muda, belum mempunyai pemikiran yang dewasa dan mengetahui
seluk-beluk proses belajar yang baik di perguruan tinggi, untuk ini lperan
" Bimbingan dan Penyuluhan" bagi mahasiswa di Perguruan tinggi mempunyai
peran yang besardidalam menunjang kelancaran dan keberhasilan penerapan SKS.
2.
Meningkatkan kuantitas maupun kualitas pengajar
Untuk menupang suksesnya penerapan SKS,
nampaknya peningkatan-peningkatan kuantitas staf pengajar sampai mendekati
rasio yang ideal dengan jumlah mahasiswa perlu mendapat perhatian. Adapun untuk
meningkatkan kualitas staf pengajar, usaha-usaha yang sudah ada seperti program
akta mengajar, penataran-penataran perlu terus menerus ditingkatkan dan
disempurnakan.
3.
Sarana dan administrasi pendidikan
Sarana dan administrasi pendidikan ini tidak
saja perlu kelengkapan yang memungkinkan pelayanan mahasiswa dengan lancer,
cepat dan teratur, tapi juga perlu ditata alokasi penggunaan yang sebaik
mungkin, sehingga penggunaan biaya untuk sarana dan administrasi tersebut dapat
berjalan efektif dan efisien.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan
psiko-fisik merupakan suatu proses perubahan dari satu keadaan memjadi keadaan
yang lain, dan berlangsung pada diri seseorang secara terus menerus sepanjang
hayat yang berbeda sebagai kondisi yang menjadikan pribadi manisia berubah
menuju ke arah kesempurnaan. Seperti halnya seorang anak tentang makna istilah
keluarga mula-mula, ia tak akan tahu bahwa keluarga itu keseluruhan dari anggota-anggotanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar