Total Tayangan Halaman

Sabtu, 31 Maret 2012

Sejarah Perkembangan Psikologi Agama

Psikologi Agama 1
Psikologi Agama 2


 
           

1.     DEFINISI DAN SEJARAH PSIKOLOGI AGAMA
Psikologi agama adalah bidang psikologi yang mempelajari Perilaku Beragama (Religius Behaviour) pada manusia.
Sejarah Psikologi Agama :
-          Early period (1899-1930)
. 1899 Edwin Starbuck: “The Psycology of Religion”,
. 1902 William James: “The Varieties of Religious Experience”,
-          Middle Period (1930-1950)
-          Contemporary Period (> 1950)

2.     DIMENSI-DIMENSI KOMITMEN RELIGIUS – (Glock & Stark)

-          Ideological Dimension,
-          Intellectual Dimension,
-          Experiential Dimension, . Conforming type,
 . Responsive type
 . Ecstatic type
 . Revelational tye
-          Ritualistic Dimension,
-          Consequencial Dimensional.

3.     KONVERSI AGAMA
-          Macamnya:  . Self-Surrender Type (Spontaneous-Sudden)
. Volitional (Step by Step-Gradual)
. Religious Socialization.
-          Tahap-tahapnya:    a. Masa Tenang,
b. Masa Krisis,
c. Masa Konversi,
d. Masa Tenang Baru,
e. Masa Espresi Konversi.
-          Fenomena yang timbul akibat Genuine Convert: Saintliness
-          Ciri-ciri dalam (inner traits) dari saintliness:
    1. timbul perasaan akan adanya kehidupan yang lebih luas daripada dunia material ini, dengan keyakinan bahwa kekuasaan ideal memang ada,
    2. timbul perasaan adanya kontinuitas antara kekuasaan ini dengan kehidupannya sendiri, yang dia serahkan seluruhnya kepadaNya,
    3. timbul perasaan akan kebahagiaan (elation) dan kebebasan (freedom) ketika egoismenya luluh,
    4. timbul pengarahan pusat emosinya ke arah afeksi yang sangat positif, penuh cinta kasih, dan harmonis.
-          Ciri-ciri luar (outer manifestations) dari Saintliness:
a.     Asceticim (zuhud),
b.     Strength of soul (Kekuatan jiwa),
c.     Purity (Kemurnian, Wara’),
d.     Charity (Kedermawanan).

4.     TEORI TENTANG TIMBULNYA KEBUTUHAN AKAN AGAMA/TUHAN
-          The Four Wishes Theory dari Thomas: . Security,
. Recognition,
. Response,
. New Experience.
-          Teori Konflik dari Stratton.
-          Teori Clark: Gabungan dari Stratton dan Freud: Konflik Eros dan Thanatos.
-          Teori The Sixth sense dari Rudolf Otto: Numinous Experience.
-          Bagaimana pandangan Islam?

5.     CIRI-CIRI DAN TAHAP PERKEMBANGAN RELIGIUS PADA ANAK
Ciri agama pada anak menurut MacLean:
-          Ideas accepted on authority,
-          Anthropomorphic,
-          Imitative,
-          Egocentric,
-          Verbalized & Ritualistic,
-          Unreflective,
-          Spontaneous in Some Respects,
-          Wondering
Tahap-tahap perkembangan religius pada anak menurut Ernest Harms:
-          The Firy-Tale Stage (3-6 th),
-          The Realistic stage (7-12 th),
-          The Individual stage (13-18 th)

6.     CIRI AGAMA PADA REMAJA
Ditandai dengan Conflicts and Doubts.
Banyak terjadi Konversi Agama, penting factor: 
-          Ikuti orang tua,
-          Ikuti baru menentang orang tua
-          Mencari sumber yang lebih Autentif apresiasi yang baru dan apresisi orang tua
-          Sex Instincs dan Herd Instincts (Lenba)

7.     PERKEMBANGAN RELIGIUS PADA MASA DEWASA
-          Oser dan Gmuender: hadapi paradoks kehidupan,
. Anak-anak       : Either …. or ……..
. Remaja           : Neither…… Nor ……
. Dewasa           : Both…….. and ………
-          Kahoe dan Meadow:
. Extrinsic ke Intrinsic
. Observance ke Autonomy.

8.     PERKEMBANGAN RELIGIUS SEPANJANG HIDUP

James Fowler:
a.     Infancy (0 - 1½)                        : Undifferentiated Faith,
b.     Early Childhood (2 – 6)        : Intuitive-Projective Faith,
c.     Childhood (7 – 12)                      : Mythic-Literal Faith,
d.     Adolescence (13 – 21)                : Synthetic-Conventional Faith,
e.     Young Adulthood (21 – 35)   : Individuative-Reflective Faith,
f.      Adulthood (35 – 60)                    : Conjuntive Faith,
g.     Maturuty (60 +)             : Universalizing Faith.

9.     CIRI-CIRI KEMATANGAN BERAGAMA (Religius Maturity).

Gordon W. Allport:
1.     Well-Differentiated or Self Critical,
2.     A Motivational Force of Its Own,
3.     The Consistency of Its Moral Consequences,
4.     Its Comprehensiveness as a Philosophy of Life,
5.     Integral,
6.     Heuristic in Nature.

DAFTAR PUSTAKA

Byrnes, Joseph F. 1984. “The Psychology of Religion”. The Free Press, New York.
Clark, Walter Houston. 1958. “The Psychology of Religion”. The MacMilan Company, New York.
Paloutzian, Raymond F. 1996. “Invitation to the Psychology of Religion.” Allyn and Bacon, Boston


Tidak ada komentar:

Posting Komentar