Total Tayangan Halaman

Sabtu, 29 September 2012

Jawaban UAS Psikologi Pendidikan

Free download




Soal :

1.        Mata kuliah psikologi pendidikan merupakan mata kuliah yang menjadi mata kuliah pokok disetiap program studi di lembaga pendidikan tenaga kependidikan karena program pendidikan akan tercapai dengan efektif dan efisien apabila setiap guru memahami psikologi pendidikan. Jelaskan mengapa setiap guru sebaiknya dalam menyelenggarakan pembelajaran mempertimbangkan pentingnya psikologi pendidikan dalam pembelajaran!

2.        Sejauh ini apa yang dapat anda simpulkan dari pembelajaran psikologi pendidikan?. Setelah memperoleh mata kuliah psikologi pendidikan, bagaimanakan anda memandang peran psikologi pendidikan dikaitkan dfengan anak didik?. Adakah perubahan atau perbedaan dengan sebelumnya?


Jawaban:

1.      Setiap guru sebaiknya dalam menyelenggarakan pembelajaran mempertimbangkan pentingnya psikologi pendidikan dalam pembelajaran, karena:

a.      Psikologi Pendidikan merupakan sebuah kontribusi suatu sitem penilaian.

Penilaiain pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan guna memahami seberapa jauh tingkat keberhasilan pendidikan. Melaui kajian psikologis kita dapat memahami perkembangan perilaku apa saja yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pendidikan atau pembelajaran tertentu.
Di samping itu, kajian psikologis telah memberikan sumbangan nyata dalam pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik, terutama setelah dikembangkannya berbagai tes psikologis, baik untuk mengukur tingkat kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu lainnya. Kita mengenal sejumlah tes psikologis yang saat ini masih banyak digunakan untuk mengukur potensi seorang individu, seperti Multiple Aptitude Test (MAT), Differensial Aptitude Tes (DAT), EPPS dan alat ukur lainnya.
Pemahaman kecerdasan, bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran psikologis, memiliki arti penting bagi upaya pengembangan proses pendidikan individu yang bersangkutan sehingga pada gilirannya dapat dicapai perkembangan individu yang optimal.
Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan psikologi pendidikan bagi kalangan guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya.

b.      Psikologi Pendidikan merupakan sebuah kolaborasi antara seni dan ilmu pengetahuan

Psikologi pendidikan merupakan sumbangsih dari ilmu pengetahuan psikologi terhadap dunia pendidikan dalam kegiatan pendidikan pembelajaran, pengembangan kurikulum, proses belajar mengajar, sistem evaluasi, dan layanan konseling merupakan serta beberapa kegiatan utama dalam pendidikan terhadap peserta didik, pendidik, orang tua, masyarakat dan pemerintah agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara sempurna dan tepat guna.( A Philosophical Study, Routledge :1974)
Keberhasilan seorang guru dalam mengajar sangat berkaitan dengan penguasaan sains serta seni dan keahlian mengajarnya. (Johnson, J. A.: 2002)



c.       Psikologi Pendidikan merupakan sebuah pertimbangan psikologis:

Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan – pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat :

(a)    Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat. Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya, dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku individu dan mengaitkannya dengan teori-teori perkembangan individu.

(b)   Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai. Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami siswanya.

(c)    Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling. Tugas dan peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diharapkan guru dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar, melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.

(d)   Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik. Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator belajar siswanya.


(e)    Menciptakan iklim belajar yang kondusif. Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.

(f)    Berinteraksi secara tepat dengan siswanya. Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.

(g)   Menilai hasil pembelajaran yang adil. Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian.

d.      Psikologi Pendidikan merupakan sebuah kontribusi suatu sitem Pembelajaran

Kajian psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori yang mendasari sistem pembelajaran. Kita mengenal adanya sejumlah teori dalam pembelajaran, seperti : teori classical conditioning, connectionism, operant conditioning, gestalt, teori daya, teori kognitif dan teori-teori pembelajaran lainnya. Terlepas dari kontroversi yang menyertai kelemahan dari masing masing teori tersebut, pada kenyataannya teori-teori tersebut telah memberikan sumbangan yang signifikan dalam proses pembelajaran.
Di samping itu, kajian psikologi pendidikan telah melahirkan pula sejumlah prinsip-prinsip yang melandasi kegiatan pembelajaran Nasution (Daeng Sudirwo,2002) mengetengahkan tiga belas prinsip dalam belajar, yakni :

(a)    Agar seorang benar-benar belajar, ia harus mempunyai suatu tujuan
(b)   Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan karena dipaksakan oleh orang lain.
(c)    Orang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesulitan dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang berharga baginya.
(d)   Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuannya.

(e)    Selain tujuan pokok yang hendak dicapai, diperolehnya pula hasil sambilan.
(f)    Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan.
(g)   Seseorang belajar sebagai keseluruhan, tidak hanya aspek intelektual namun termasuk pula aspek emosional, sosial, etis dan sebagainya.
(h)   Seseorang memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang lain.
(i)     Untuk belajar diperlukan insight. Apa yang dipelajari harus benar-benar dipahami. Belajar bukan sekedar menghafal fakta lepas secara verbalistis.
(j)     Disamping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya, seseorang sering mengejar tujuan-tujuan lain.
(k)   Belajar lebih berhasil, apabila usaha itu memberi sukses yang menyenangkan.
(l)     Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman.
(m)  Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar.

2.      Sejauh ini saya menyimpulkan bahwa:

a.       Kesimpulan saya terhadap pembelajaran psikologi pendidikan, yaitu:
Terhadap Aplikasi teori Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan yaitu ilmu yang membahas segi-segi psikologi dalam lapangan pendidikan dimana psikologi pendidikan adalah studi ilmiah mengenai tingkah laku individu dalam situasi pendidikan. Tujuan psikologi pendidikan ialah mempelajari tingkah laku manusia dan perubahan tingkah laku itu sebagai akibat proses dari tangan pendidikan dan berusaha bagaimana suatu tingkah laku itu seharusnya diubah, dibimbing melalui pendidikan (Mustaqim, 2010).
Dengan demikian, psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.

b.      Pandangan saya mengenai peranan psikologi pendidikan tehadap anak didik, yaitu: dengan mengutip pandangan dari Muhibbin Syah (2003)

(a)    Membantu dalam merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat.
Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya, dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku individu dan mengaitkannya dengan teori-teori perkembangan individu.

(b)   Membantu dalam memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai. Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami siswanya.

(c)    Membantu dalam memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling.
Tugas dan peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diharapkan guru dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar, melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.

(d)   Membantu dalam memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik. Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator belajar siswanya.

(e)    Membantu dalam menciptakan iklim belajar yang kondusif.
Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.


(f)    Membantu dalam berinteraksi secara tepat dengan siswa.
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.

(g)   Membantu dalam menilai hasil pembelajaran yang adil.
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian.


c.       Adanya perubahan dan perbedaan pada diri saya sendiri serta Adanya perubahan dan perbedaan anak didik saya setelah saya mempelajari psikologi pendidikan, yaitu:
1)      Pada diri anak didik
(a)    Semakin cerdas
(b)   Semakin tanggap
(c)    Semakin kritis
(d)   Semakin bertalenta
(e)    Semakin bersemangat
(f)    Semakin imajinatif
(g)   Semakin teratur
(h)   Semakin rajin
(i)     Semakin berakhlak
(j)     Semakin menghargai
(k)   Semakin sabar
(l)     Semakin bertujan
(m) Semakin mandiri
(n)   Semakin protektif
(o)   Semakin berseni
2)      Pada diri saya
(a)    Terhadap sistem penilaian kepada anak didik saya
Kajian psikologi pendidikan telah memberikan sumbangan nyata terhadap diri saya dalam pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik, terutama setelah dikembangkannya berbagai tes psikologis, baik untuk mengukur tingkat kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu lainnya. Saya mulai mengenal sejumlah tes psikologis yang saat ini masih banyak digunakan untuk mengukur potensi seorang individu, seperti Multiple Aptitude Test (MAT), Differensial Aptitude Tes (DAT), EPPS dan alat ukur lainnya setelah saya mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan yang telah Profesor ajarkan kepada saya khususnya.
Pemahaman kecerdasan, bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran psikologis, memiliki arti penting bagi saya dalam upaya pengembangan proses pendidikan individu yang bersangkutan sehingga pada gilirannya dapat dicapai perkembangan individu yang optimal.
Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan psikologi pendidikan bagi saya dalam melaksanakan tugas profesional sebagai seorang guru.


(b)   Meningkatkan kemampuan saya dalam :
(1)   memahami siswa sebagai pelajar, meliputi perkembangannya, tabiat, kemampuan, kecerdasan, motivasi, minat, fisik, pengalaman, kepribadian, dan lain-lain
(2)   memahami prinsip-prinsip dan teori pembelajaran dan memilih metode -metode
(3)   menguasai bahan pembelajaran dan pengajaran
(4)   menetapkan tujuan pembelajaran dan pengajaran
(5)   menciptakan situasi pembelajaran dan pengajaran yang kondusif
(6)   memilih dan menetapkan isi pengajaran
(7)   membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
(8)   memilih alat Bantu pembelajaran dan pengajaran
(9)   menilai hasil pembelajaran dan pengajaran serta memahami dan mengembangkan kepribadian profesi guru

























DAFTAR PUSTAKA



Baharudin. dan Wahyuni, Nur Esa. Teori Belajar & Pembelajaran. 2008. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group
Khadijah, Nyayu. 2009. Psikologi Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press.
Miarso, Yusufhadi, 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.Jakarta : Kencana
Mustaqim, dkk. 2010. Psikologi Pendidikan. PT Rineka Cipta : Jakarta
Pidarta, Made. 2007. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Prawiradilaga, Dewi Salma dan  Eveline Siregar. 2008. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana
Sukardjo,M dan Komarudin Ukim. 2009. Landasan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pres
Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta






2 komentar:

  1. Ini mah inceran temen2 nih. :D

    Atas nama teman2, saya ucapkan terimasih dengan adanya postingan ini.

    BalasHapus
  2. Terimakasih banyak 😊🙏
    Ini sangat membantu, semoga bermanfa'at bagi saya dan penulisnya 😊.
    Amiin

    BalasHapus