Free download
Soal :
1.
Mata
kuliah psikologi pendidikan merupakan mata kuliah yang menjadi mata kuliah
pokok disetiap program studi di lembaga pendidikan tenaga kependidikan karena
program pendidikan akan tercapai dengan efektif dan efisien apabila setiap guru
memahami psikologi pendidikan. Jelaskan mengapa setiap guru sebaiknya dalam
menyelenggarakan pembelajaran mempertimbangkan pentingnya psikologi pendidikan
dalam pembelajaran!
2.
Sejauh
ini apa yang dapat anda simpulkan dari pembelajaran psikologi pendidikan?.
Setelah memperoleh mata kuliah psikologi pendidikan, bagaimanakan anda
memandang peran psikologi pendidikan dikaitkan dfengan anak didik?. Adakah
perubahan atau perbedaan dengan sebelumnya?
Jawaban:
1. Setiap guru sebaiknya dalam
menyelenggarakan pembelajaran mempertimbangkan pentingnya psikologi pendidikan
dalam pembelajaran, karena:
a.
Psikologi
Pendidikan merupakan sebuah kontribusi
suatu sitem penilaian.
Penilaiain
pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan guna memahami
seberapa jauh tingkat keberhasilan pendidikan. Melaui kajian psikologis kita
dapat memahami perkembangan perilaku apa saja yang diperoleh peserta didik
setelah mengikuti kegiatan pendidikan atau pembelajaran tertentu.
Di samping
itu, kajian psikologis telah memberikan sumbangan nyata dalam pengukuran
potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik, terutama setelah
dikembangkannya berbagai tes psikologis, baik untuk mengukur tingkat
kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu lainnya. Kita mengenal sejumlah
tes psikologis yang saat ini masih banyak digunakan untuk mengukur potensi
seorang individu, seperti Multiple Aptitude Test (MAT), Differensial Aptitude
Tes (DAT), EPPS dan alat ukur lainnya.
Pemahaman
kecerdasan, bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran
psikologis, memiliki arti penting bagi upaya pengembangan proses pendidikan
individu yang bersangkutan sehingga pada gilirannya dapat dicapai perkembangan
individu yang optimal.
Oleh
karena itu, betapa pentingnya penguasaan psikologi pendidikan bagi kalangan
guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya.
b.
Psikologi Pendidikan merupakan sebuah kolaborasi antara seni dan ilmu pengetahuan
Psikologi
pendidikan merupakan sumbangsih dari ilmu pengetahuan psikologi terhadap dunia
pendidikan dalam kegiatan pendidikan pembelajaran, pengembangan kurikulum,
proses belajar mengajar, sistem evaluasi, dan layanan konseling merupakan serta
beberapa kegiatan utama dalam pendidikan terhadap peserta didik, pendidik,
orang tua, masyarakat dan pemerintah agar tujuan pendidikan dapat tercapai
secara sempurna dan tepat guna.( A Philosophical Study, Routledge :1974)
Keberhasilan
seorang guru dalam mengajar sangat berkaitan dengan penguasaan sains serta seni
dan keahlian mengajarnya. (Johnson, J. A.: 2002)
c.
Psikologi
Pendidikan merupakan sebuah pertimbangan
psikologis:
Dengan memahami
psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan – pertimbangan
psikologisnya diharapkan dapat :
(a) Merumuskan
tujuan pembelajaran secara tepat. Dengan memahami psikologi pendidikan yang
memadai diharapkan guru akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk
perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya,
dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku
individu dan mengaitkannya dengan teori-teori perkembangan individu.
(b) Memilih
strategi atau metode pembelajaran yang sesuai. Dengan memahami psikologi
pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat menentukan strategi atau metode
pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan
karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat
perkembangan yang sedang dialami siswanya.
(c) Memberikan
bimbingan atau bahkan memberikan konseling. Tugas dan peran guru, di samping
melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan dapat membimbing para siswanya.
Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diharapkan guru dapat memberikan
bantuan psikologis secara tepat dan benar, melalui proses hubungan
interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.
(d) Memfasilitasi
dan memotivasi belajar peserta didik. Memfasilitasi artinya berusaha untuk
mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan
dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan
kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar.
Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan
mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun
motivator belajar siswanya.
(e) Menciptakan
iklim belajar yang kondusif. Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim
belajar yang kondusif. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai
memungkinkan untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di
dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.
(f) Berinteraksi
secara tepat dengan siswanya. Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan
memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh
empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.
(g)
Menilai hasil pembelajaran yang adil.
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam
mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis
penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil
penilaian.
d.
Psikologi
Pendidikan merupakan sebuah kontribusi
suatu sitem Pembelajaran
Kajian
psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori yang mendasari sistem
pembelajaran. Kita mengenal adanya sejumlah teori dalam pembelajaran, seperti :
teori classical conditioning, connectionism, operant conditioning, gestalt,
teori daya, teori kognitif dan teori-teori pembelajaran lainnya. Terlepas dari
kontroversi yang menyertai kelemahan dari masing masing teori tersebut, pada
kenyataannya teori-teori tersebut telah memberikan sumbangan yang signifikan
dalam proses pembelajaran.
Di samping
itu, kajian psikologi pendidikan telah melahirkan pula sejumlah prinsip-prinsip
yang melandasi kegiatan pembelajaran Nasution (Daeng Sudirwo,2002)
mengetengahkan tiga belas prinsip dalam belajar, yakni :
(a) Agar seorang benar-benar belajar, ia
harus mempunyai suatu tujuan
(b) Tujuan itu harus timbul dari atau
berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan karena dipaksakan oleh orang
lain.
(c) Orang itu harus bersedia mengalami
bermacam-macam kesulitan dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang
berharga baginya.
(d) Belajar itu harus terbukti dari
perubahan kelakuannya.
(e) Selain tujuan pokok yang hendak
dicapai, diperolehnya pula hasil sambilan.
(f) Belajar lebih berhasil dengan jalan
berbuat atau melakukan.
(g) Seseorang belajar sebagai
keseluruhan, tidak hanya aspek intelektual namun termasuk pula aspek emosional,
sosial, etis dan sebagainya.
(h) Seseorang memerlukan bantuan dan
bimbingan dari orang lain.
(i) Untuk belajar diperlukan insight.
Apa yang dipelajari harus benar-benar dipahami. Belajar bukan sekedar menghafal
fakta lepas secara verbalistis.
(j) Disamping mengejar tujuan belajar
yang sebenarnya, seseorang sering mengejar tujuan-tujuan lain.
(k) Belajar lebih berhasil, apabila
usaha itu memberi sukses yang menyenangkan.
(l) Ulangan dan latihan perlu akan
tetapi harus didahului oleh pemahaman.
(m) Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan
hasrat untuk belajar.
2. Sejauh ini saya menyimpulkan bahwa:
a. Kesimpulan saya terhadap
pembelajaran psikologi pendidikan, yaitu:
Terhadap
Aplikasi teori Psikologi Pendidikan
Psikologi
pendidikan yaitu ilmu yang membahas segi-segi psikologi dalam lapangan
pendidikan dimana psikologi pendidikan adalah studi ilmiah mengenai tingkah
laku individu dalam situasi pendidikan. Tujuan psikologi pendidikan ialah
mempelajari tingkah laku manusia dan perubahan tingkah laku itu sebagai akibat
proses dari tangan pendidikan dan berusaha bagaimana suatu tingkah laku itu
seharusnya diubah, dibimbing melalui pendidikan (Mustaqim, 2010).
Dengan
demikian, psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang
psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi
pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan
teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui
metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.
b. Pandangan saya mengenai peranan
psikologi pendidikan tehadap anak didik, yaitu: dengan mengutip pandangan dari Muhibbin Syah
(2003)
(a) Membantu dalam merumuskan
tujuan pembelajaran secara tepat.
Dengan memahami psikologi pendidikan
yang memadai diharapkan guru akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk
perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya,
dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku
individu dan mengaitkannya dengan teori-teori perkembangan individu.
(b) Membantu dalam
memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai. Dengan memahami
psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat menentukan strategi
atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan
karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat
perkembangan yang sedang dialami siswanya.
(c) Membantu dalam
memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling.
Tugas dan peran guru, di samping
melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan dapat membimbing para siswanya.
Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diharapkan guru dapat memberikan
bantuan psikologis secara tepat dan benar, melalui proses hubungan
interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.
(d) Membantu dalam memfasilitasi
dan memotivasi belajar peserta didik. Memfasilitasi artinya berusaha untuk
mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan
dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan
kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar.
Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan
mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun
motivator belajar siswanya.
(e) Membantu dalam menciptakan
iklim belajar yang kondusif.
Efektivitas pembelajaran membutuhkan
adanya iklim belajar yang kondusif. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan
yang memadai memungkinkan untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang
kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan
menyenangkan.
(f) Membantu dalam
berinteraksi secara tepat dengan siswa.
Pemahaman guru tentang psikologi
pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih
bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.
(g)
Membantu dalam
menilai hasil pembelajaran yang adil.
Pemahaman guru
tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan penilaian
pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan
prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian.
c. Adanya perubahan dan perbedaan pada diri
saya sendiri serta Adanya perubahan dan perbedaan anak didik saya setelah saya
mempelajari psikologi pendidikan, yaitu:
1) Pada diri anak didik
(a) Semakin cerdas
(b) Semakin tanggap
(c) Semakin kritis
(d) Semakin bertalenta
(e) Semakin bersemangat
(f) Semakin imajinatif
(g) Semakin teratur
(h) Semakin rajin
(i) Semakin berakhlak
(j) Semakin menghargai
(k) Semakin sabar
(l) Semakin bertujan
(m) Semakin mandiri
(n) Semakin protektif
(o) Semakin berseni
2) Pada diri saya
(a) Terhadap sistem penilaian kepada
anak didik saya
Kajian psikologi
pendidikan telah memberikan sumbangan nyata terhadap diri saya dalam pengukuran
potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik, terutama setelah
dikembangkannya berbagai tes psikologis, baik untuk mengukur tingkat
kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu lainnya. Saya mulai mengenal
sejumlah tes psikologis yang saat ini masih banyak digunakan untuk mengukur
potensi seorang individu, seperti Multiple Aptitude Test (MAT), Differensial
Aptitude Tes (DAT), EPPS dan alat ukur lainnya setelah saya mengikuti mata
kuliah psikologi pendidikan yang telah Profesor ajarkan kepada saya khususnya.
Pemahaman
kecerdasan, bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran
psikologis, memiliki arti penting bagi saya dalam upaya pengembangan proses
pendidikan individu yang bersangkutan sehingga pada gilirannya dapat dicapai perkembangan
individu yang optimal.
Oleh
karena itu, betapa pentingnya penguasaan psikologi pendidikan bagi saya dalam
melaksanakan tugas profesional sebagai seorang guru.
(b) Meningkatkan kemampuan saya dalam :
(1) memahami siswa sebagai pelajar,
meliputi perkembangannya, tabiat, kemampuan, kecerdasan, motivasi, minat,
fisik, pengalaman, kepribadian, dan lain-lain
(2) memahami prinsip-prinsip dan teori
pembelajaran dan memilih metode -metode
(3) menguasai bahan pembelajaran dan
pengajaran
(4) menetapkan tujuan pembelajaran dan
pengajaran
(5) menciptakan situasi pembelajaran dan
pengajaran yang kondusif
(6) memilih dan menetapkan isi
pengajaran
(7)
membantu
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
(8) memilih alat Bantu pembelajaran dan
pengajaran
(9) menilai hasil pembelajaran dan
pengajaran serta memahami dan mengembangkan kepribadian profesi guru
DAFTAR PUSTAKA
Baharudin. dan Wahyuni, Nur Esa. Teori Belajar & Pembelajaran. 2008. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Group
Khadijah, Nyayu. 2009. Psikologi Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press.
Miarso,
Yusufhadi, 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.Jakarta : Kencana
Mustaqim, dkk. 2010. Psikologi
Pendidikan. PT Rineka Cipta : Jakarta
Pidarta, Made. 2007. Landasan
Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Prawiradilaga,
Dewi Salma dan Eveline Siregar. 2008. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana
Sukardjo,M dan
Komarudin Ukim. 2009. Landasan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pres
Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. PT Raja Grafindo
Persada : Jakarta
Ini mah inceran temen2 nih. :D
BalasHapusAtas nama teman2, saya ucapkan terimasih dengan adanya postingan ini.
Terimakasih banyak 😊🙏
BalasHapusIni sangat membantu, semoga bermanfa'at bagi saya dan penulisnya 😊.
Amiin