Metode Kuantitatif
1.Menggunakan hiopotesis yang ditentukan sejak awal penelitian
2.Definisi yang jelas dinyatakan sejak awal
3.Reduksi data menjadi angka-angka
4.Lebih memperhatikan reliabilitas skor yang diperoleh melalui instrumen penelitian
5.Penilaian validitas menggunakan berbagai prosedur dengan mengandalkan
1.Menggunakan hiopotesis yang ditentukan sejak awal penelitian
2.Definisi yang jelas dinyatakan sejak awal
3.Reduksi data menjadi angka-angka
4.Lebih memperhatikan reliabilitas skor yang diperoleh melalui instrumen penelitian
5.Penilaian validitas menggunakan berbagai prosedur dengan mengandalkan
hitungan statistik
6.Mengunakan deskripsi prosedur yang jelas (terinci)
7.sampling random
8.Desain/kontrol statistik atas variabel eksternal
9.Menggunakan desain khusus untuk mengontrol bias prosedur
10. Menyimpulkan hasil menggunakan statistik
11.Memecah gejala-gejala menjadi bagian-bagian untuk dianalisis
12. Memanipulasi aspek, situasi atau kondisi dalam mempelajari gejala yang kompleks
6.Mengunakan deskripsi prosedur yang jelas (terinci)
7.sampling random
8.Desain/kontrol statistik atas variabel eksternal
9.Menggunakan desain khusus untuk mengontrol bias prosedur
10. Menyimpulkan hasil menggunakan statistik
11.Memecah gejala-gejala menjadi bagian-bagian untuk dianalisis
12. Memanipulasi aspek, situasi atau kondisi dalam mempelajari gejala yang kompleks
Sedangkan Metode Kualitatif
1.Hipotesis dikembangkan sejalan dengan penelitian/saat penelitian
2.Definisi sesuai konteks atau saat penelitian berlangsung
3.Deskripsi naratif/kata-kata, ungkapan atau pernyataan
4.Deskripsi naratif/kata-kata, ungkapan atau pernyataan
5.Lebih suka menganggap cukup dengan reliabilitas penyimpulan
6.Penilaian validitas melalui pengecekan silang atas sumber informasi
7.Menggunakan deskripsi prosedur secara naratif
8.Sampling purposive
9.Menggunakan analisis logis dalam mengontrol variabel ekstern
10.Mengandalkan peneliti dalam mengontrol bias
11.Menyimpulkan hasil secara naratif/kata-kata
12.Gejala-gejala yang terjadi dilihat dalam perspektif keseluruhan
1.Hipotesis dikembangkan sejalan dengan penelitian/saat penelitian
2.Definisi sesuai konteks atau saat penelitian berlangsung
3.Deskripsi naratif/kata-kata, ungkapan atau pernyataan
4.Deskripsi naratif/kata-kata, ungkapan atau pernyataan
5.Lebih suka menganggap cukup dengan reliabilitas penyimpulan
6.Penilaian validitas melalui pengecekan silang atas sumber informasi
7.Menggunakan deskripsi prosedur secara naratif
8.Sampling purposive
9.Menggunakan analisis logis dalam mengontrol variabel ekstern
10.Mengandalkan peneliti dalam mengontrol bias
11.Menyimpulkan hasil secara naratif/kata-kata
12.Gejala-gejala yang terjadi dilihat dalam perspektif keseluruhan
Perbedaan mendasar dari metode
penelitian kualitatif dengan metode penelitian kuantitatif yaitu terletak pada
strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu
yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat
eksploratoris dan induktif[1]. Bersifat konfirmasi disebabkan karena
metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori
yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan
kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik dalam bentuk angka.
Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke
sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang
membangunnya.
Hamidi menjelaskan setidaknya terdapat 12 perbedaan pendekatan
kualitatif dengan kualitatif seperti berikut ini[2]:
1. Dari segi perspektifnya
penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam arti
bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep
sebagai variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah
ada yang dipilih oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan
ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya dari indikator yang telah ditetapkan
tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan skor-skornya.\
Sebaliknya
penelitian kualitaif lebih menggunakan persepektif emik. Peneliti dalam
hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para informan dan
diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan informan.
2. Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak
dari konsep (variabel) yang terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti
kemudian dicari datanya, melalui kuesioner untuk pengukuran
variabel-variabelnya.
Di sisi
lain penelitian kualitatif berangkat dari penggalian data berupa pandangan
responden dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka, kemudian para
responden bersama peneliti meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep
sebagai temuan. Secara sederhana penelitian kuantitatif berangkat dari konsep,
teori atau menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif mengembangkan
,menciptakan, menemukan konsep atau teori.
3. Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis
sejak awal, yang berasal dari teori relevan yang telah dipilih, sedang
penelitian kualitatif bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika
ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data, kemudian
“dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.
4. Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif
mengutamakan penggunaan kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan
penggunaan wawancara dan observasi.
5. Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian
kuantitatif menanyakan atau ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan
korelasi atau asosiasi antar variabel, atau kadar satu variabel dengan cara
pengukuran, sedangkan penelitian kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui
tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden dan
latar sosial yang diteliti.
6. Sampel
Sampel kecil merupakan
ciri pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif penekanan
pemilihan sample didasarkan pada kualitasnya bukan jumlahnya. Oleh karena itu,
ketepatan dalam memilih sample merupakan salah satu kunci keberhasilan utama
untuk menghasilkan penelitian yang baik. Sampel juga dipandang sebagai sample
teoritis dan tidak representative. Menggunakan random sampling / probability
sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama
untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya
ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut
mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel.
Sedang pada pendekatan
kuantitatif, jumlah sample besar, karena aturan statistik mengatakan bahwa
semakin sample besar akan semakin merepresentasikan kondisi riil. Karena pada
umumnya pendekatan kuantitatif membutuhkan sample yang besar, maka stratafikasi
sample diperlukan . Sampel biasanya diseleksi secara random. Menggunakan Sampling
purposive adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan
sampel yang diperlukan. Dalam bahasa sederhana purposive sampling
itu dapat dikatakan sebagai secara sengaja mengambil sampel tertentu
(jika orang maka berarti orang-orang tertentu) sesuai persyaratan
(sifat-sifat, karakteristik, ciri, kriteria) sampel (jangan lupa yang
mencerminkan populasinya).
Dalam melakukan
penelitian, bila perlu diadakan kelompok pengontrol untuk pembanding sample
yang sedang diteliti. Ciri lain ialah penentuan jenis variable yang akan
diteliti, contoh, penentuan variable yang mana yang ditentukan sebagai variable
bebas, variable tergantung, varaibel moderat, variable antara, dan varaibel
kontrol. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat melakukan pengontrolan terhadap
variable pengganggu.
Dari segi alur pikir
penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif berproses secara deduktif, yakni
dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan menyimpulkan.
Di sisi lain, penelitian kualitatif berproses secara induktif, yakni prosesnya
diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life
story, life sycle, berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa
evaluasi dan interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema,
konsep atau teori sebagai temuan.
8. Dari bentuk sajian data,
penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian kualitatif
datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan
responden.
9. Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif
menggunakannya, sedangkan penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena
tidak akan mengukur variabel (definisi operasional adalah petunjuk bagaimana
sebuah variabel diukur). Jika penelitian kualitatif menggunakan definisi
operasional, berarti penelitian telah menggunakan perspektif etik bukan emik
lagi. Dengan menetapkan definisi operasional, berarti peneliti telah menetapkan
jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian
mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.
10. (Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di
akhir pengumpulan data dengan menggunakan perhitungan statistik, sedang
penelitian kualitatif analisis datanya dilakukan sejak awal turun ke lokasi
melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau menabung” informasi,
mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi interpretasi.
11. Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen
berupa peneliti itu sendiri. Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi
dengan para responden dan aktivitas mereka. Yang demikian sangat diperlukan
agar responden sebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam memberikan
informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif instrumennya adalah angket atau
kuesioner.
12. Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh
peneliti melalui pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab
merekalah yang yang lebih tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau
informasi yang telah diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadap
interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tertentu dipilih. Bisa saja konsep
tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh para responden.
Di sisi lain, penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti,
berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.
KESIMPULAN
Kedua pendekatan tersebut
masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan. Pendekatan kualitatif banyak
memakan waktu, reliabiltasnya dipertanyakan, prosedurnya tidak baku, desainnya
tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai untuk penelitian yang berskala besar
dan pada akhirnya hasil penelitian dapat terkontaminasi dengan subyektifitas
peneliti.
Pendekatan kuantitaif
memunculkan kesulitan dalam mengontrol variable-variabel lain yang dapat
berpengaruh terhadap proses penelitian baik secara langsung ataupun tidak
langsung. Untuk menciptakan validitas yang tinggi juga diperlukan kecermatan
dalam proses
DAFTAR PUSTAKA
Irwan Abdullah. 2008. Materi Kuliah Metode Penelitian Administrasi.
Yogyakarta: Magister Administrasi Publik UGM
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis
Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press. Hal 14-16
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar